Berbagi itu Indah, Walau Dikau Tak Menghargainya.......

Sunday 18 December 2016

Tangisan Alam Barzah

Hari ini adalah hari yang telah kita dapati. Hari kemarin telah kita lewati. Dan hari esok masih hanya sekedar mimpi. Bisa saja kita akan mengarunginya, atau bahkan sebaliknya, kita akan tenggelam kedalam alam barzah (alam kubur), alam yang penuh dengan huru-hara, alam yang akan diajukan berbagai macam pertanyaan oleh malaikat, alam yang penuh dengan tangisan (penyesalan).

Hidup di dunia hanyalah sementara, kehidupan akhirat lah yang kekal abadi. Kehidupan di dunia diibaratkan laksana seorang musafir yang sedang merantau menuju sebuah tempat yang nan jauh, singgah sejenak untuk melepaskan haus dahaga (lelah).Singgah sejenak inilah yang diibaratkan sebagai kehidupan dunia, dan tempat yang nan jauh yang menjadi tujuan musafir diibaratkan sebagai kehidupan akhirat.
Hidup di dunia adalah ladang untuk beramal bagi manusia, yang insyaAllah akan bermanfaat saat menjalani kehidupan akhirat kelak. Tentunya, amal yang disertai dengan keikhlasan semata-mata Lillahi Ta’ala, bukan beramal Lil Insan atau Lil ‘pernak-pernik kekuasaan/kekayaan’.

Manusia telah diciptakan oleh Allah untuk berubudiah (beribadah) kepada-Nya. Dalam  Kamus Kbbi, ibadah diartikan sebagai perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ibadah inilah yang menjadi tujuan pokok penciptaan manusia, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT di surah Adz-Dzaariyaat:56

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلّا لِيَعْبُدُوْنَ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar  mereka beribadah kepada-Ku.” [Adz-Dzaariyaat: 56-58].

Nah, manakala dalam kehidupan sehari-hari kita telah menanam benih-benih amalan, kita akan memetik hasilnya kelak di akhirat. pastinya dengan amalan-amalan yang disertai oleh ilmu pengetahuan. Karena amalan yang tidak dibarengi dengan ilmu pengetahuan, hanya sekedar melihat orang lain mengerjakannya (meniru) tanpa mau belajar, akan sia-sia.

Dan sepatutnya kita bersedih, manakala amalan kita di dunia ini hanya secuil (sedikit), karena yang demikaan akan menjadi bumerang tatkala kita berada di alam selanjutnya. Mendapat musibah di dunia saja kita akan bersedih, menangis, bahkan trauma berat. Lantas, dengan amalan yang hanya secuil kita hanya berdiam diri?


Mari kita berintrospeksi diri dari sekarang. Jangan menunggu hari esok, Jangan sampai air mata ini tumpah ruah dengan penuh penyesalan di alam barzah kelak hanya gara-gara kecerobohan kita disaat di dunia. Mari! (Akhii/ZBA)

Jangan lupa, baca artikel Admin Menyapa: Kita Penulis Terselubung


Share:

0 komentar:

Post a Comment

Total Pageviews

Blog Archive

Powered by Blogger.

Ikuti Berbagi Aksara di Youtube

Followers